3 Cara Ampuh Mengendalikan Ejakulasi Dini - Nomor 3 Bikin Kaget

Mengendalikan Ejakulasi

Oleh: Kang H Idea



Bagi laki-laki hubungan seks berakhir ketika spermanya sudah crot. Setelah itu terjadi, dia cuma tinggal seonggok daging bagi perempuan yang sedang birahi. Tidak ada faedahnya. Karena itu penting bagi laki-laki untuk mengatur kapan dia ejakulasi.

Bisakah? Bisa. Saya selalu katakan, segala sesuatu itu pusatnya di pikiran. Banyak mekanisme kerja tubuh kita yang bisa kita kendalikan dengan pikiran. Termasuk detak jantung. Lho, emang bisa kita mengatur detak jantung? Bisa. Tentu saja tidak bisa menghentikan atau mempercepat detak jantung semau kita.

Misalnya begini. Seseorang yang gugup detak jantungnya lebih cepat dari keadaan normal. Orang yang sering khawatir rata-rata detak jantungnya lebih cepat. Nah, kita bisa mengendalikan pikiran agar tidak gugup, tidak khawatir, tidak stres. Dengan cara itu kita mengelola detak jantung.

Demikian pula dengan ejakulasi. Peler itu hanya sebuah organ seperti jantung. Kerjanya sangat tergantung pada pikiran. Coba kita pahami kenapa seseorang ejakulasi alias crot? Sekali lagi, itu sangat dipengaruhi oleh pikiran.

Seseorang mengalami ejakulasi bila dalam pikirannya ia merasakan enaknya sensasi seksual. Ingat, sekali lagi, sensasi seksual. Sensasi itu didapat dari sentuhan dan imajinasi. Tapi yang berperan sangat besar adalah imajinasi. 

Apa yang membuat seseorang mengalami ejakulasi? Dalam persenggamaan peler masuk ke liang puki yang licin dan hangat, bergesekan. Peler memiliki ujung saraf, jumlahnya ada sekitar 4000. Ujung-ujung saraf ini mengirim signal ke otak, membangun sensasi enak dalam otak. 

Itu satu jalur komunikasi. Jalur lain adalah sentuhan bagian lain, kulit tubuh yang menempel karena bertindihan atau berpelukan. Ciuman, belaian, dan remasan. Semua melaporkan hal yang sama, membentuk akumulasi sensasi.

Tapi sebenarnya ada bagian lain, yaitu imajinasi. Melihat wajah atau tetek cewek membangun sensasi terpisah tapi menguatkan sensasi sentuhan tadi. Suara rintihan juga begitu. Apapun input dari interaksi, memicu sensasi.

Puncaknya adalah ketika akumulasi sensasi sudah mencapai level kritikal, terjadilan 2 fase berikut. Pada fase pertama, vas deferens (tabung yang menyimpan dan mengangkut sperma dari testis) berkontraksi untuk memeras sperma menuju pangkal peler dan kelenjar prostat serta vesikula seminalis melepaskan sekresi untuk membuat air mani.  Pada tahap ini, ejakulasi tak terbendung. Pada fase kedua, otot-otot di pangkal peler berkontraksi setiap 0,8 detik dan memaksa air mani keluar dari peler hingga 5 kali semburan.

Perhatikan bahwa sensasi itu bisa begitu kuat, tanpa sentuhan di peler pun orang bisa ejakulasi. Ejakulasi dini, yaitu ejakulasi yang terjadi akibat akumulasi sensasi sudah mencapai titik kritis sebelum peler masuk. Baru nempel sudah crot. Ini penegasan bahwa pengaruh terbesar ejakulasi itu ada di otak, bukan di peler.

Dua fase itu adalah proses refleks yang tidak bisa dikendalikan dengan kesadaran. Maksudnya tidak bisa dikendalikan secara langsung. Tapi bisa dikendalikan secara tidak langsung. Kuncinya adalah dengan mencegah akumulasi sensasi, agar tidak mencapai titik kritis. Caranya sebagai berikut.

1. Kendalikan sensasi nikmat dalam pikiran. Nikmati, tapi jangan ngebet. Kalau pikiran ngebet, terpikir "enak banget enak banget enak banget", sebentar saja akumulasi akan mencapai titik kritis. Kurang ngebet, alihkan sedikit pikiran. Rileks dalam pikiran. Sadarkan diri, ini enak, tapi ya nggak gitu-gitu banget. Atau, alihkan fokus sedikit, misalnya dengan mengingat rumus-rumus fisika kuantum, tabel periodik, atau angka aset tak bergerak dalam balance sheet. 

2. Beri jeda pada peler, jangan nyodok terus. Setiap jeda akan mengurangi akumulasi tadi, membuat grafik menurun, sehingga akumulasi harus diisi ulang kembali. Dengan begitu akumulasi hingga ke titik kritis bisa dicegah. Bagaimana caranya? Ganti gaya, ganti posisi. Dalam keadaan mendekati kritis, ganti perkakas yang digunakan. Pakai jari, agar peler bisa istirahat sejenak. Tapi jangan kelamaan, nanti malah pelernya letoy sendiri. 

3. Ritme kocokan juga berpengaruh. Atur ritme, dari cepat ke lambat, super lambat, kemudian cepat, super cepat. Skala masuknya peler juga diatur, masuk mentok, masuk separo, masuk ujung saja. Lawan main akan merasakan sensasi yang berbeda, kita akan bisa mengatur ritme sensasi.

Situasi kebalikan bisa pula terjadi, yaitu sulit ejakulasi. Di satu sisi ini seperti keuntungan. Tapi di sisi lain, kalau terlalu lama bisa blunder. Kalau sudah 1 jam penetrasi, belum ejakulasi, kasihan ceweknya. Nah, saat itu arahkan pikiran untuk ngebet, memikirkan "enak banget enak banget oh my gooood enak bangeeeeet". Atas izin Tuhan, Anda akan crot.

Belum ada Komentar untuk "3 Cara Ampuh Mengendalikan Ejakulasi Dini - Nomor 3 Bikin Kaget"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel